Program Studi Arsitektur Universitas Merdeka (UNMER) Malang dengan bangga menyelenggarakan lokakarya Green-Archipreneurship sebagai bagian dari penguatan Kurikulum MBKM PSA. Kegiatan ini diadakan dalam rangka pelaksanaan program hibah PKKM tahun 2023 dan bertujuan untuk memberikan wawasan kepada peserta mengenai konsep-konsep arsitektur berkelanjutan dan kewirausahaan di bidang arsitektur. Bertempat di Swiss Belin Hotel Kota Malang, lokakarya dihadiri oleh para dosen program studi Arsitektur (26/06/2023) dan merupakan lokakarya kedua setelah lokakarya sebelumnya membahas tentang Digital-Archipreneurship.
Ketua Panitia Pelaksana Lokakarya, Nurul Aini, ST., MT., PhD. menyampaikan bahwa peserta lokakarya akan mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengintegrasikan konsep arsitektur berkelanjutan ke dalam praktik arsitektur sehari-hari, serta strategi untuk mengembangkan bisnis arsitektur yang berkelanjutan dan inovatif.
“Kami percaya bahwa melalui lokakarya ini, peserta akan mendapatkan pemahaman yang mendalam dan inspirasi baru dalam mengintegrasikan konsep-konsep Green-Archipreneurship ke dalam praktik arsitektur sehari-hari serta pengaplikasiannya dalam kurikulum MBKM,” katanya saat membuka kegiatan. Selain itu, dalam lokakarya ini juga akan dilakukan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang efektif untuk merealisasikan tujuan pembelajaran Digital dan Green Architecture dan tuntutan industri.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 UNMER Malang, Dr. Sukardi, M.Si menyampaikan apresiasi kepada para pembicara dan peserta atas partisipasinya dalam lokakarya ini. Ia menyebutkan bahwa UNMER Malang selalu berkomitmen untuk memperkuat kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, dan lokakarya ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan hal tersebut.
“Lokakarya Green-Archipreneurship ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan motivasi bagi dosen arsitektur dalam mengembangkan kurikulum yang berfokus pada arsitektur berkelanjutan dan kewirausahaan. Dengan demikian, lulusan program studi arsitektur UNMER Malang diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif dan inovatif dalam membangun masa depan yang berkelanjutan di bidang arsitektur. Saat ditemui di sela kegiatan, Ketua Prodi Arsitektur Dr. Ir. Erna Winansih, MT membeberkan alasan pertimbangan dipilihnya pendekatan Digital Architecture dan Green Architecture dalam kurikulum arsitektur penyesuaian MBKM.
“Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi arsitek yang kompeten dan responsif terhadap tuntutan zaman sesuai dengan tujuan MBKM, kurikulum dengan pendekatan digital architecture dan green architecture sangat penting. Pendekatan ini memungkinkan para mahasiswa untuk menguasai teknologi terkini, merancang dengan efisiensi dan akurasi, menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan, dan memenuhi permintaan pasar yang berkembang,” ujarnya.
Dua pembicara utama yang dihadirkan dalam lokakarya ini adalah Dr. Yulianto P. Prihatmaji, ST., MT., IAI,IPM Dosen Prodi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) dan Ketua APTARI. Selain seorang akademisi, Yulianto juga merupakan praktisi yang telah mengimplementasikan Green-Archipreneurship dalam program pemberdayaan masyarakat desa berkelanjutan di daerah binaannya. Yulianto membahas konsep dan implementasi Green-Archipreneurship dengan membawa tema Senyawa Catur Dharma Pendidikan Tinggi Arsitektur, ia menampilkan contoh project yang telah dilakukannya.
Pembicara kedua adalah Aswin Indraprastha, ST., MT., M.Eng, PhD.Wakil Dekan Bidang Akademik Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) yang membagikan pengalaman dan pengetahuannya mengenai Potensi dan Peluang Green-Archipreneurship dalam industri AEC. Setelah pemaparan dari para narasumber dan sesi tanya jawab, kegiatan dilanjutkan dengan workshop penyusunan RPS.